Monday, August 8, 2011

Asal muasal Singkong

 Asal muasal Singkong


Singkong dikenal juga sebagai ketela pohon atau ubi kayu.Dalam bahasa Inggris bernama Cassava, adalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya digunakan sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat, namun sangat miskin protein.


Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian di kembangkan pada zaman pra sejarah di Brazil dan Paraguay.Jenis ini yang dapat dibudidayakan. Singkong ditanam di wilayah Indonesia sekitar tahun 1810. Diperkenalkan oleh orang Portugis dari Brazil.

Umbi akar singkong banyak mengandung sianida pada keadaan mentah. Umbi yang rasanya manis paling sedikit mengandung 20 mg HCNdan 50 kali lebih banyak daripada umbi yang rasanya pahit, per kilogran umbi akar yang masih segar Untuk menurunkan kadar racunnya perlu memerlukan proses pemasakan yang baik.

Singkong dapat dipergunakan untuk pengganti tepung gandum,baik untuk pengidap alergi.Di beberapa daerah singkong dikenal dengan berbagai nama seperti ubi kayee(Aceh), sampeu (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), lame kayu (Makassar), pangala (Papua), dan lain-lain.

Singkong sebagai tanaman yang mudah didapat bibitnya dan mudah dibudidayakan karena dapat ditanam di lahan yang kurang subur sekalipun, resiko gagal panen 5% dan tidak memiliki banyak hama.Tanaman ini mempunyai umur rata rata 7 hingga 12 bulan. Dari segi baik dan buruknya menjadikannya dipandang sebelah mata oleh banyak pihak bahkan oleh petaninya. (Source: Kebangkitan Ketiga komoditi ketela Senin 26 Nov 2007, Majalah Pengusaha)

Johannes Elias Teysmann seorang bangsa Jerman adalah kurator Kebon Raya Bogor yang membawa ratusan jenis tanaman untuk ditanam di Bogor(1830-1880). Dia yang pertama kali menemukan singkong di Indonesia sebagai makanan alternatif diantara menunggu masa panen padi. Singkong ditanam secara komersial di Indonesia pada masa penjajahan Belanda sejak th 1810, setelah diperkenalkan oleh orang Portugis yang mampir ke Bumi Nusantara pada abad ke 16. Pergeseran zaman paska kemerdekaan Indonesia belum mengubah stigma terhadap singkong karena dinllai sebagai bahan makanan rakyat jelata sehingga dikesampingkan. Balai Besar Teknologi Pati Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lampung adalah institusi pemerintah yang merintis pemanfaatan singkong sejak tahun 1980 untuk bahan energi alternatif yang dinamakan bioetanol (gasohol BE 10). Di luar negeri sejumlah pengimpor minyak mentah dan Negara kaya kini sibuk membidik Negara tropis potensial sebagai “ladang minyak gaplek”. Langkah impor singkong yang dilakukan Negara China untuk mengurangi konsumsi minyak bumi yang semakin langka dan mahal.Harga singkong yang ditawarkan menggiurkan yakni US$150/ton.

Bila hal ini dapat direalisasi maka industri dalam negeri dapt berkembang dan pendapatan petanipun meningkat.Di Indonesia tanaman singkong masih merupakan tanaman tumpang sari atau kebun sela. Sementara umbinya hanya menjadi penganan dalam bentuk kripik, ketimus, opak, singkong goring ataupun singkong rebus. Chiquita Pastry berkeinginan untuk membuat penganan singkong menjadi makanan yang lebih “bergengsi”.

Klasifikasi Ilmiah
  • Kerajaan Plantae
  • Divisi Magnoliophyta
  • Kelas Magnoliopsida
  • Ordo Malpigghiales
  • Famili Euphorbiaceae
  • Subfamili Crotonoideae
  • Bangsa Manihoteae
  • Genus Manihot
  • Species Manihot esculenta
Tumbuhan yang termasuk kategori umbi-umbian Ganyong, Gembili, Ketela pohon, Ketela rambat, Talas, Ubi jalar, Ubi kelapa, Uwi.

Menurut pakar tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma, efek farmakologis dari singkong adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang umum dipakai pada tanaman ini adalah daun dan umbi. Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum.

Tahukah anda sebutan singkong dalam berbagai bahasa?
  • Manyok (Haiti)
  • Mandio (Amerika Selatan)
  • Mandioka (Paraguay)
  • Mandioc (Perancis)
  • Macaxeira (Brazil)


Sumber : http://www.getuksingkong.com/history.php

No comments:

Post a Comment